Hepatitis A adalah penyakit infeksi sistemik akut yang menyerang hati, disebabkan oleh virus hepatitis A.
Diperkirakan ada sekitar 1,5 juta kasus hepatitis A setiap tahunnya di dunia. Lebih dari 90% anak-anak di negara-negara berkembang terinfeksi virus hepatitis A. Indonesia termasuk wilayah endemis hepatitis A. Di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Makasar, insiden hepatitis A berkisar 35-45% pada usia lima tahun, dan mencapai lebih dari 90% pada usia tiha puluh tahun. Pernah juga terjadi epidemik di Shanghai (1988). Terdapat lebih dari 300.000 kasus dan 47 yang meninggal akibat hepatitis A fulminant (berat). Insiden di AS (2006) adalah 1,2 kasus per 100.000 penduduk. Biasa menyerang anak-anak dan dewasa muda. Kebersihan dan sanitasi yang buruk, bepergian ke luar negeri merupakan faktor risiko. Masa inkubasi 15-45 hari, rata-rata 30 hari.
Cara Penularan Hepatitis A
Kontak langsung melalui orang ke orang dengan rute transmisi fekaloral. Maksudnya, virus mula-mula berada di tinja penderita, lalu mencemari air, makanan, dan minuman. Orang lain akan tertular hepatitis A jika mengonsumsi air, makanan, dan minuman yang tercemari virus ini. Dapat lewat hubungan seksual, terutama pada pria homoseksual. Transmisi vertikal (dari ibu ke janin) dan melalui transfusi darah sangat jarang terjadi.
Penyebab Hepatitis A
Hepatitis A virus (HAV) merupakan jenis virus RNA dari genus hepadnavirus (hepatovirus), family picornavirus (Picornaviridae). Replika HAV terjadi di sel hati yang disebut hepatocytes. Virus yang rusak oleh ether, asam (pH 3,0), pengeringan, suhu 56°C atau -20°C, dan air mendidih ini pertama kali diisolasi oleh Purcell dan berhasil diidentifikasi dengan mikroskop elektron pada tahun 1973.
Gejala Penyakit Hepatitis A
• Mata kuning, yaitu selaput putih mata yang normalnya berwarna putih menjadi kuning.
• Kencing berwarna gelap, seperti air teh.
• Merasa lelah atau lemas. Selera makan menurun, bahkan bisa menghilang.
• Nyeri dan rasa tidak nyaman di perut, biasanya di perut kanan atas.
• Tinja berwarna pucat atau terang.
• Mual dan muntah.
• Demam, kadang sampai menggigil.
• Sakit kepala.
• Rasa nyeri pada sendi, pegal-pegal pada otot.
• Terkadang disertai diare pada anak kecil, sembelit pada orang dewasa, atau rasa tak enak di tenggorokan.
• Kulit dapat juga menjadi kekuningan.
Pengobatan Hepatitis A
Terapi suportif, karena tidak ada terapi spesifik, biasanya bed rest dan asupan cairan yang cukup. Jika penderita datang disertai dehidrasi karena muntah atau dengan hepatitis berat, perlu dirawat inap di RS. Hindari alkohol dan semua obat yang memengaruhi hati selama beberapa bulan. Jika menyusui, pertimbangkan pemberian normal human immunoglobulin untuk bayi.
Untuk meredakan gejala, dokter dapat memberikan obat pereda nyeri dan obat penurun panas. Gejala mual dan muntah juga bisa diredakan dengan minum obat mual metoclopromide.
Penderita disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat, walaupun obat tersebut dijual bebas tanpa resep dokter. Obat-obatan yang dikonsumsi tanpa anjuran dokter berisiko menambah parah gangguan fungsi hati yang dialami penderita. Obat mual dan muntah banyak dijual di toko obat atau apotek. Layanan Apotek Online juga bisa digunakan apabila ingin membeli obat secara online.
Pencegahan Hepatitis A
• Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita tidak bersekolah atau bekerja selama seminggu setelah dinyatakan sembuh oleh dokter..
• Secara spesifik perlu diberi suntikan imunoglobulin virus hepatitis A dan vaksin virus hepatitis A.
• Selalu mencuci buah dan sayur dengan air yang steril dan higienis.
• Mengolah kerang dan kepiting hingga suhu 90°C selama minimal 1,5 menit.
• Penderita harus menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dengan sabun agar kuman tidak menginfeksi peralatan makan, buang air besar di toilet.

Post a Comment
Post a Comment