Anda mungkin sudah sering mendengar tentang penyakit anemia. Tetapi, tahukah Anda tentang salah satu jenis anemia yang bernama anemia sel sabit atau penyakit bulan sabit? Pada dasarnya, bentuk sel darah merah itu bundar dan lentur sehingga sangat mudah bergerak di dalam pembuluh darah, namun pada pengidap anemia sel sabit, sel darah merahnya memiliki bentuk seperti sabit, kaku, dan lengket.
Bentuk yang tidak normal ini pada akhirnya bisa menyebabkan sel darah merah menjadi susah untuk bergerak dan mudah menempel pada pembuluh darah yang kecil. Tidak hanya itu saja, masih banyak fakta anemia sel sabit yang perlu Anda tahu.
Gejala Bisa Terlihat Sejak Umur 4 Bulan
Anemia sel sabit sebenarnya sudah muncul pada sejak usia 4 bulan, namun umumnya baru terlihat pada usia 6 bulan. Itulah mengapa para ibu harus tahu gejala-gejala dari anemia sel sabit supaya ibu bisa langsung memeriksakan Si Kecil ke dokter jika dia menunjukkan gejala tersebut.
Walaupun gejala yang dialami dari setiap pengidap bisa berbeda-beda, namun para ibu bisa mengenali penyakit ini dari gejala yang umum terjadi seperti Pusing, Pucat, Jantung berdebar, Lemas dan cepat lelah, Kaki dan tangan membengkak karena pembuluh darah terhambat, Penyakit kuning, Pertumbuhan terlambat, Organ limpa membesar, dan
Bayi menjadi lebih rewel atau menangis terus akibat rasa nyeri yang bisa terjadi pada dada, perut, ataupun persendian dan tulang.
Cuaca Buruk Bisa Memicu Terjadinya Krisis Sel Sabit
Bentuk dari sel darah merah yang tidak normal ini tak hanya dapat menempel pada pembuluh darah dan menghambat aliran darah, namun juga membuat asupan oksigen untuk jaringan menjadi lebih berkurang. Saat kondisi tersebut terjadi, maka pengidap akan mengalami rasa nyeri yang hebat disebut juga dengan krisis sel sabit.
Sebagian besar pengidap anemia sel sabit dapat mengalami krisis sel sabit sampai belasan kali dalam satu tahun. Pada pengidap remaja dan dewasa, krisis sel sabit bisa menimbulkan rasa nyeri kronis sebab terjadinya kerusakan atau luka pada sendi dan tulang.
Nah, biasanya hal yang menjadi pemicu utama terjadinya krisis sel sabit ini yaitu cuaca buruk seperti hujan, angin, ataupun dingin. Selain itu, pengidap juga dapat mengalami krisis ini jika mengalami dehidrasi, berolahraga terlalu berat, atau merasa tertekan.
Anemia Sel Sabit Tidak Menular, Melainkan Diturunkan
Anemia sel sabit merupakan salah satu penyakit turunan. Jadi, seseorang dapat mengidap penyakit ini jika mempunyai kedua orang tua yang menurunkan mutasi gen. Presentasi seorang anak yang bisa terkena anemia sel sabit dengan kedua orang tua adalah 25 persen. Berarti 1 dari 4 anak bisa berisiko mengidap anemia sel sabit.
Tetapi, jika anak hanya mewarisi mutasi gen dari salah satu orangtua saja, maka anak hanya akan jadi pembawa penyakit anemia sel sabit dan tidak akan mengalami gejala apapun. Anda jangan khawatir, selain dari orangtua kepada anak, penyakit ini tidak akan bisa menular ke orang lain.
Anemia Sel Sabit Bisa Dideteksi Sejak di Kandungan
Anemia sel sabit sudah dapat dideteksi sejak bayi berada di dalam kandungan. Caranya yakni dengan mengambil sampel air ketuban agar bisa mencari keberadaan gen sel sabit.
Anemia Sel Sabit Tidak Bisa Disembuhkan
Namun sayang, sampai sekarang ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan anemia sel sabit. Obat-obatan yang diberikan hanya bisa membantu meredakan gejala dan mencegah masalah kesehatan lainnya yang diakibatkan oleh anemia sel sabit.
Nah, itulah beberapa fakta penyakit bulan sabit atau anemia sel sabit yang perlu Anda ketahui. Bila Anda merasakan gejala-gejala yang dicurigai sebagai gejala dari anemia sel sabit, maka segeralah periksakan diri kepada dokter. Anda juga dapat membicarakan masalah kesehatan apa saja yang Anda alami dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Dengan melalui Video/Voice Call dan Chat, Anda bisa meminta saran kesehatan dari dokter kapan saja dan di mana saja. Download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store atau Google Play.

Post a Comment
Post a Comment